BANGKALAN – Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron selalu mendukung kegiatan positif. Seperti dukungan untuk kesuksesan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XIV Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Kapolda Jatim Cup 2021. Kegiatan tersebut digelar di Ponpes Al-Hamidiyah, Desa Sen Asen, Kecamatan Konang, Senin lalu (11/1).
Semula lomba itu akan dihadiri oleh peserta kafilah dari 33 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Namun, berhubung situasi persebaran Covid-19 di Jatim semakin tinggi, terpaksa hanya dihadiri perwakilan dari Bangkalan dan Sampang. Sementara, untuk kabupaten/kota lain dilaksanakan secara virtual.
Bupati mengucapkan selamat atas terselenggaranya lomba MTQ XIV Kapolda Cup 2021 yang dilaksanakan di Bangkalan. Kegiatan tersebut merupakan kehormatan bagi pemerintah kabupaten (pemkab) dan masyarakat Bangkalan. Setidaknya, kegiatan MTQ tersebut bisa menjadi refleksi Kabupaten Bangkalan sebagai Kota Zikir dan Salawat.
Baca Juga : Pesona Air Terjun di Kabupaten Bangkalan, Madura
UNTUK BANGSA: Kegiatan MTQ XIV Kapolda Jatim Cup 2021 di Desa Sen Asen, Kecamatan Konang, Bangkalan, Senin (11/1).
UNTUK BANGSA: Kegiatan MTQ XIV Kapolda Jatim Cup 2021 di Desa Sen Asen, Kecamatan Konang, Bangkalan, Senin (11/1). (Vivin Agustin Hartono/RadarMadura.id)
”Secara pribadi dan atas nama pemkab, saya dukung dan selamat atas terselenggaranya acara MTQ ini,” katanya.
Menurut bupati yang akrab disapa Ra Latif itu, MTQ merupakan kegiatan yang telah mentradisi dan melekat dalam kultur masyarakat. Terutama, masyarakat Kabupaten Bangkalan yang sangat kental dengan tradisi pesantren. MTQ senantiasa memiliki daya tarik dan ruang tersendiri dalam kehidupan masyarakat.
”Kegiatan MTQ ini, selain menjadi media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif, juga mampu menjadi daya dorong yang kuat dalam memacu percepatan pembangunan di daerah, terutama pembangunan SDM berkualitas dan berakhlak,” papar mantan wakil ketua DPRD Bangkalan itu.
Ra Latif menyampaikan, penyelenggaraan MTQ tidak hanya senantiasa diarahkan pada upaya pembinaan dalam mempelajari seni membaca Al-Qur’an. MTQ juga dapat menjadi media menumbuhkan kecintaan dan mengajak masyarakat untuk selalu mempelajari dan memahami Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
”Al-Qur’an itu sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan. Tidak akan pernah habis untuk digali dan dikaji,” terangnya.
Ra Latif menyatakan, keluhuran nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dan pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pendidikan, baik formal maupun informal. Termasuk melalui lomba MTQ.
”Karena itu, kegiatan MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial, tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku,” pungkasnya.